Pustaka Digital Tingkatkan Kemandirian Proses Belajar

Data merupakan suatu hal yang sangat penting dalam dunia akademis. Namun, sering kali, ketersediaan data menjadi pengganjal dalam proses belajar dan penelitian, khususnya bagi mahasiswa. Untuk mendapatkan data seperti buku dan jurnal secara pribadi, mahasiswa membutuhkan biaya yang kadang tidak sedikit. Solusinya, mahasiswa dapat memanfaatkan fasilitas perpustakaan yang tersedia di lingkungan kampus.

Perpustakaan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) telah menjadi salah satu penunjang aktivitas perkuliahan dan penelitian komunitas akademik Unpar. Dengan berbagai koleksi buku, jurnal, laporan, dan karya ilmiah lain yang mencakup berbagai bidang ilmu. Baik luas maupun spesifik, sivitas akademika Unpar bebas memanfaatkan layanan tersebut.

Basis data internasional

Akses informasi global yang didukung oleh kemajuan teknologi membuka peluang baru bagi Perpustakaan Unpar. Unpar telah lama bekerja sama dengan berbagai institusi ilmiah untuk menyediakan buku dan jurnal elektronik guna mendukung perkuliahan dan penelitian di lingkungan kampus.

Penggunaan pustaka elektronik jelas lebih fleksibel bila dibandingkan dengan buku fisik yang terbatas jumlahnya. Hal ini memberi kemudahan, khususnya bagi mahasiswa yang membutuhkan karya ilmiah sebagai bahan belajar maupun penelitiannya.

Perpustakaan Unpar semakin meningkatkan layanan daring dengan menggandeng lebih banyak institusi internasional. Beberapa waktu yang lalu, Unpar memulai kerja sama dengan institusi basis data internasional ternama, yakni Springer, Wiley Library, SAGE Knowledge, dan SAGE Research Method. Akses tersebut bersifat unlimited, baik untuk dosen, mahasiswa, maupun pegawai.

Dengan adanya layanan yang mencakup berbagai bidang ilmu, mulai dari bidang teknik, sains, ekonomi dan bisnis, hingga sosial dan humaniora, koleksi pustaka yang dapat diakses masyarakat Unpar kini semakin banyak dan beragam.

Baik dosen maupun mahasiswa, diharapkan mampu mempelajari dan memaksimalkan penggunaan fitur dalam basis data yang tidak terbatas pada kebutuhan pustaka elektronik. Berbagai bentuk pelatihan, seperti pelatihan penggunaan layanan SAGE Knowledge beberapa waktu lalu, diadakan oleh Perpustakaan Unpar untuk membantu mahasiswa dan dosen dalam mempelajari dan menggunakan fitur yang ada dalam basis data, seperti daftar bacaan (reading list), perencanaan proyek penelitian, penentuan metodologi, dan sebagainya.

Aktif mandiri

Pada masa mendatang, penggunaan pustaka digital yang dikelola oleh Perpustakaan Unpar akan merevolusi proses perkuliahan dan aktivitas belajar, khususnya pada interaksi antara dosen dan mahasiswa. Dosen akan berperan lebih sebagai fasilitator bagi mahasiswa untuk menjelajahi ilmu pengetahuan dalam berbagai lintas disiplin ilmu.

Fitur unlimited access menyediakan kemudahan bagi setiap orang dari beragam disiplin ilmu untuk mengetahui ragam ilmu lainnya. Misalnya, seseorang dengan latar pendidikan teknik dapat mengakses dan mempelajari manajemen juga bisnis. Seseorang dengan latar belakang bisnis dapat membuka buku dan jurnal elektronik tentang hukum. Begitupun dengan latar formal bisnis dapat mengetahui bagaimana pengembangan produk dilakukan, dan lainnya.

Hal tersebut mendorong mahasiswa untuk merencanakan studi secara mandiri serta menumbuhkan rasa tanggung jawab akademis. Di sisi lain, dosen memiliki waktu lebih untuk meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Penggunaan sistem dan basis data daring juga membuka kesempatan baru bagi perkuliahan jarak jauh secara interaktif. Dengan mengombinasikan sistem pembelajaran digital yang dimiliki Unpar, yaitu Interactive Digital Learning Environment (IDE) melalui layanan basis data yang dikelola Perpustakaan Unpar, kegiatan perkuliahan tidak lagi terikat hanya di dalam kelas. Referensi perkuliahan, tugas, hingga pelaksanaan kuis, dapat diakses oleh mahasiswa, bahkan meski tidak hadir di lingkungan kampus.

Keberadaan pustaka digital dan kerja sama basis data memberikan kemudahan dalam pembelajaran, baik bagi mahasiswa maupun dosen selaku fasilitator. Dengan keberadaan pustaka digital, mahasiswa dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab dalam perkuliahan dan penelitian, sehingga menumbuhkan kemandirian.

 

Sumber: Kompas Griya Ilmu (Selasa, 31 Oktober 2017)

 

 

X