Kepala Perpustakaan UNPAR menghadiri bimbingan teknis Layanan Inklusi dan Perpustakaan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat Banten pada Selasa-rabu, 29-30 Oktober 2024.
Kegiatan yang diselenggarakan di Ballroom Ibis Bandung Trans Studio Hotel ini dibuka oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. H. M. Samsuri, S.PD., M.T., IPU dan dihadiri oleh 133 perguruan tinggi. Dalam sambutannya beliau berharap semua perguruan tinggi harus kuat dari sisi digital library, sehinga dosen dan mahasiswa dapat mengakses publikasi-publikasi ilmiah terbaru. Setelah membuka acara, Kepala LLDIKTI IV melakukan penandatanganan MoU dengan mitra yaitu Ebiz Prima Nusantara dan PT Cakap serta menyerahkan penghargaan kerjasama kepada perguruan tinggi di Pada kesempatan ini pun dari LLDIKTI IV menyosialisasikan Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT).
Berkenaan dengan layanan inklusi di perguruan tinggi, Wakil Rektor Bidang Akademik UNISBA membagikan praktik baik yang telah diterapkan dan sedang dikembangkan untuk mahasiswa penyandang disabilitas. Beliau menyampaikan bahwa dalam menyelenggarakan Pendidikan bagi penyandang disabilitas perlu menyiapkan regulasi yang jelas, fasilitas akademik, fasilitas fisik termasuk Perpustakaan dan koleksinya. Disediakan pula program kemahasiswaan yang adaptif dengan diselenggarakannya program Ta’aruf, pembinaan penalaran,PPMB, dan pembinaan baca tulis Al-Quran. Sistem yang saat ini sedang dikembangkan yaitu voice recognition, screen readers, closed captioning, interactive whiteboards, dan virtual library tools. Pemateri kedua, Rina Riyanti dari Akademi Tata Boga Bandung juga membagikan pengalaman dalam menyelenggarakan Pendidikan bagi mahasiswa penyandang disabilitas. Menariknya, mahasiwa penyandang disabilitas yang berkuliah disana tidak selalu keluar dengan membawa ijazah, ada pula yang hanya mendapat sertifikat saja. Dalam pemilihan jurusan pun ada ketentuan khusus mempertimbangkan tingkat kesulitan dan risiko.
Materi berikutnya mengenai akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi disampaikan oleh Renda Khris Ardhi Artha, S.Sos., M.Si. Pada paparannya beliau menyampaikan Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi terbaru Nomor 5 Tahun 2024 yang mulai diberlakukan pada Juli 2024. Standar terbaru ini terdiri dari 9 komponen, dimana sebelumnya hanya 6 komponen.
Di sesi terakhir, Alan Albana MC, trainer sekaligus penyiar membagikan materi mengenai public speaking. Beliau menyampaikan pentingnya persiapan dan latihan dalam public speaking. Tone dan intonasi suara pun perlu diperhatikan ketika menyampaikan pesan kepada audien.
Semua materi pada bimtek ini sangat bermanfaat khususnya dalam mengembangkan layanan inklusi di perguruan tinggi. Termasuk bagaimana Perpustakaan dan pustakawan dapat semakin berperan dan memberikan dukungan kepada sivitas akademika melalui penyelenggaraan Perpustakaan yang terstandar serta pustakawan yang komunikatif dan percaya diri dalam berinteraksi dengan semua stake holder (RRA).